KUALA LUMPUR--Perusahaan asal Malaysia, MOL AccessPortal Bhd, bikin kejutan dengan menggandeng situs jejaring sosial Friendster Inc. Akuisisi ini menjadikan MOL menggenggam 100 persen saham Friendster.
''Kami harap proses akuisisi selesai akhir tahun ini,'' kata Chief Executive Officer Friendster, Ganesh Kumar Bangah, seperti dikutip Bernama, Kamis (10/12).
Namun ia enggan mengungkap berapa dana yang MOL keluarkan dari dompetnya untuk membeli Friendster. Akuisisi juga menjadikan MOL pengambil keputusan di entitas gabungan itu.
Ganesh akan menjadi CEO grup MOL - Friendster. Sementara CEO Friendster Inc, Richard Kimber, akan menjadi komisaris non eksekutif.
Penggabungan perusahaan juga akan menggelembungkan kas kedua perusahaan. ''Total pendapatan perusahaan bisa mencapai 110 juta dolar AS,'' kata Ganesh, saat penandatanganan.
Secara bisnis, merger ini sangat menarik. MOL perusahaan yang bergerak di bidang ritel.
Sementara Friendster memiliki jaringan, alias calon konsumen bagi MOL. Apalagi kekuatan kedua perusahaan ada di Asia Tenggara.
Pangsa pasar MOL adalah Malaysia, Singapura, Indonesia, Filipina, Thailand, dan India. Ia mencakup 500 ribu transaksi fisik maupun virtual yang juga menjangkau 75 negara di luar kawasan ini. Rerata transaksi MOL mencapai 200 juta dolar AS per tahun.
Sementara Friendster memiliki jaringan pengguna 115 juta orang. Pengguna Friendster mayoritas dari Asia.
''90 persen pengguna Friendster berasal dari Asia,'' kata Kimber. Lewat merger ini, Kimber optimistis Friedster bisa mengukuhkan diri sebagai laman jejaring sosial utama.
''(Merger) ini permulaan dari serangkaian produk dan jasa yang akan kami berikan ke pengguna kami, yang tentu saja tidak bisa ditandingi oleh situs jejaring sosial lainnya,'' klaim Kimber.
Sejauh ini, situs jejaring sosial yang populer di dunia maya adalah Facebook, Twitter, dan Friendster.
Sumber :
Republika Online